Kisah Pengungsi Perang dari Kota Mariupol, Nadia: Anak Saya Sembunyikan Roti untuk Makan Besok Pagi
Radarcirebon.com - Puluhan orang masih terjebak di antara reruntuhan teater kota Mariupol setelah bangunan tersebut diluluhlatakkan gempuran militer Rusia.
Sejauh ini regu penyelamat telah menarik sebanyak 130 orang dari reruntuhan.
Berbagai upaya untuk membuka koridor distribusi bantuan dan evaluasi warga gagal. Bagi mereka yang telah berhasil melarikan diri, penderitaan masih jauh dari selesai terutama untuk anak-anak.
Kisah ini yang dialami Nadia Denysenko, dan anak-anaknya yang melarikan diri setelah 3 minggu di Mariupol dikepung dan diserang tanpa henti.
BACA JUGA:
- Jokowi Akui Bahasa Melayu sebagai Bahasa Resmi ASEAN? Diberitakan Media Malaysia
- Kecelakaan Pantura Cirebon, Berikut Identitas 6 Korban Tewas
Selama berhari-hari mereka bertahan dengan kebutuhan yang menipis. Baik roti, sosis, dan air.
”Kami sangat senang bisa mendapatkan air kemasan,” kata Nadia, saat lolos dari pelarian bersama kedua putranya yang berusia 14 dan 5 tahun, dan satu putri berusia 12 tahun.
”Ketika perang dimulai, putra bungsu saya berkata, Bu, saya ingin makan roti,” ungkap Nadia, dikutip Disway.Id dari BBC.
Berita berlanjut di halaman berikutnya:
BACA JUGA:
- Proses Evakuasi Korban Tabrakan Toyota Avanza di Playangan Cirebon Berlangsung Dramatis
- Kecelakaan di Jalur Pantura Cirebon, Berikut Fakta-fakta Kejadian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: